Rabu, 13 Agustus 2008

Kangen

Lama aku tidak menulis di blog-ku ini, terkadang timbul rasa kangen juga untuk menulis, namun justru 'rasa malas' lah yg ada untuk menulis sebuah kisah, walau kisah itu sudah melayang-layang di alam pikirku. Dan saat banyak persoalan hidup dan banyak masalah mendera, membuatku malas untuk menulis. Seperti biasa menghadapi segala rutinitas di kantor, badan dan pikiran rasanya capek, aku coba browsing internet barangkali ada hal menarik yang bisa bermanfaat. Dari browsing judul buku baru hingga terperangkap ke browsing lainnya yang sebenarnya bukan tujuan utamaku. Akhirnya aku pustuskan untuk melihat blog-ku yg 'kesepian' maklumlah aku masih belajar bikin blog. Bisa dikatakan masih 'rada gaptek'. Syukur pada Tuhan, ternyata blog-ku masih ada dan belum dihapus. Thanks. Lain waktu aza aku nulis di blog ini. Salam.

Selasa, 01 April 2008

Sepeda Baru Rangga


Si kecil Rangga, melihat keluar rumah melalui kaca jendela yang mulai kusam oleh debu. Di luar sana anak-anak sebayanya dan seusianya sedang dengan riang dan bergembira mengendarai sepeda kecilnya masing-masing. Aku mengamati apa yang sedang dilakukan anakku, dan aku juga mengira-ira dan bisa merasakan apa yang dipikirkan anak seusia empat tahun seperti Rangga. Tentunya dia sangat ingin mempunyai sepeda baru beroda empat seperti yang dipunyai teman-temanya di luar jendela sana. Aku dapat merasakan betapa dia ingin bergabung dengen teman-teman seusianya, namun si kecil Rangga belum mempunyai sepeda roda empat seperti yang dipunyai teman-temannya. Aku menjadi tersentuh melihatnya. Aku sengaja menunggu reaksi anakku, dan menduga pertanyaan/rengekan apa yang akan terlontar dari bibir mungilnya. Aku membatin pasti dia akan merengek minta dibelikan sepeda. Dan aku juga sudah siap dengan jawabannya seandainya hal itu terlontar dari mulut kecilnya. Beberapa saat kemudian aku lihat Rangga mulai mendekatiku, dan ternyata perkiraanku meleset bahwa rangga akan merengek minta dibelikan sepeda. Rangga justru berkata demikian ... "Bunda, tabungan Rangga kira-kira cukup tidak ya buat beli sepeda baru ?" memang selama ini aku melatih dan membiasakan Rangga untuk selalu menabung pada 'celengan' ayamnya yang sekarang ini sudah penuh. AKu justru terkesiap dengan pertanyaan Rangga yang jauh dari perkiraanku pasti akan merengek untuk dibelikan sepeda, namun justru rangga berinisiatif untuk memakai tabungannya sendiri untuk membeli sesuatu yang dia inginkan. "Ya sayank, besok kita beli sepeda baru dari tabungan Rangga, jika kurang nanti bunda tambah ya" Jawabku. Dan jawaban Rangga yang spontan "Jika Bunda belum punya uang, Rangga masih bisa menunggu koq sampai tabungan Rangga buanyak sekali" Katanya lagi. Aku menjadi terharu dan bangga dengan Rangga, yang hampir tidak pernah meminta dan menuntut, walau aku tau betapa dia menginginkannya. Sekarang Rangga telah mempunyai sepeda baru dari uang tabungannya sendiri yang dia kumpulkan receh demi receh yang seharusnya bisa Rangga pakai buat beli jajanan yang dia suka. Terimakasih sayang, dan bunda bangga sekali sama kamu.